Container

Elemen dasar dalam antarmuka pengguna yang berfungsi sebagai wadah untuk mengelompokkan, mengatur, dan memberikan batasan tata letak bagi elemen-elemen lain. Container membantu menciptakan struktur yang konsisten, menjaga keteraturan, dan mempermudah pengaturan responsif pada berbagai ukuran layar.


Definisi

Container adalah elemen dasar dalam tata letak UI yang berfungsi sebagai wadah untuk mengatur, membatasi, dan memberi struktur pada konten. Komponen ini membantu menjaga konsistensi desain, mengontrol ruang, serta mendukung fleksibilitas tampilan di berbagai ukuran layar.


Jenis dan variasi

  • Fluid Container
    Mengikuti lebar penuh layar (100%), cocok untuk elemen yang perlu menyesuaikan seluruh viewport. Jenis container ini jarang digunakan dan hanya cocok digunakan untuk gambar atau video full-screen.

  • Fixed-width Container
    Memiliki lebar pasti yang ditentukan (misalnya 400px), sering digunakan untuk bagian dalam komponen, bukan container utama dalam sebuah halaman.

  • Responsive Container
    Memiliki lebar yang menyesuaikan dengan breakpoint (misalnya mobile, tablet, desktop). Memiliki lebar maksimum yang ditentukan (misalnya 1200px), sering digunakan untuk menjaga keterbacaan konten. container 1


Behaviors

  • Pengaturan alignment
    Container dapat mengatur posisi konten di dalamnya (misalnya center, left, right, atau flex/grid alignment).

  • Responsif secara otomatis
    Container harus menyesuaikan ukuran sesuai viewport, terutama ketika menggunakan layout berbasis grid atau flexbox.

  • Overflow handling
    Jika konten lebih besar dari container, perlu ditentukan apakah konten akan dipotong (overflow: hidden), di-scroll (overflow: auto), atau ditampilkan penuh.


Panduan penggunaan

  • Gunakan Container untuk struktur tata letak utama
    Membantu menjaga konsistensi desain antar halaman.

  • Batasi lebar untuk keterbacaan
    Terutama untuk teks panjang, gunakan container dengan lebar maksimum agar tidak melebar terlalu jauh di layar besar.

  • Gunakan spacing internal (padding)
    Agar konten di dalam container tidak menempel langsung ke batasnya.

  • Konsisten dalam penggunaan grid system
    Jika menggunakan grid (misalnya 12 kolom), pastikan container menjadi dasar grid.


Aksesibilitas

  • Berikan Spesifikasi Container Jika Memungkinkan
    Pastikan container memiliki peran semantik yang sesuai, misalnya <section>, <main>, <article> daripada hanya <div>, jika memang memiliki makna konten.
  • Role & landmark
    Jika container digunakan untuk area utama, pertimbangkan menggunakan landmark role seperti role="main" atau role="region".
  • Jangan menambahkan atribut ARIA yang tidak perlu
    Container sebaiknya tidak membebani screen reader kecuali benar-benar penting.

Responsiveness

  • Mobile-first design
    Mulailah dengan container yang fleksibel di layar kecil, lalu tingkatkan ke layout kompleks di layar lebih besar.

  • Breakpoint adaptif
    Container dapat memiliki ukuran berbeda pada breakpoint (misalnya max-width: 600px untuk mobile, max-width: 1200px untuk desktop). container 2